Bogor – Kapolres Bogor, AKBP Rio Wahyu Anggoro, dengan tegas menginstruksikan seluruh jajarannya untuk memberantas aksi premanisme di wilayah Kabupaten Bogor. Perintah ini dikeluarkan sebagai prioritas utama guna memberikan rasa aman dan nyaman bagi seluruh lapisan masyarakat. Kapolres menekankan bahwa negara tidak boleh kalah dan harus hadir di tengah-tengah masyarakat untuk melawan segala bentuk premanisme.

Arahan Kapolres Bogor ini sejalan dengan kebijakan nasional Polri, khususnya instruksi langsung dari Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, yang menyerukan tindakan tegas terhadap praktik premanisme di seluruh Indonesia. AKBP Rio Wahyu Anggoro menegaskan bahwa pemberantasan premanisme di Kabupaten Bogor merupakan bagian integral dari upaya Polri dalam menciptakan situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) yang kondusif.

“Jangan pernah takut dengan premanisme. Negara tidak boleh kalah dengan aksi premanisme!” seru Kapolres Bogor dengan nada penuh penekanan.

AKBP Rio Wahyu Anggoro memerintahkan seluruh perwira dan anggota di bawah kepemimpinannya untuk tidak ragu dalam mengambil tindakan hukum terhadap para pelaku premanisme. Ia memberikan jaminan penuh kepada anggotanya dalam menjalankan tugas ini dan menyatakan kesiapannya untuk memimpin langsung di lapangan.

“Saya perintahkan kepada seluruh perwira saya, seluruh anggota saya, untuk berikan tindakan tegas kepada seluruh aksi premanisme di Kabupaten Bogor. Laksanakan, jangan pernah takut, saya akan di depan memimpin Anda,” tegasnya, menunjukkan komitmen pribadinya dalam upaya pemberantasan ini.   

Premanisme di Kabupaten Bogor sendiri memiliki beragam modus operandi yang meresahkan warga. Salah satu yang menjadi perhatian serius adalah premanisme berkedok “mata elang” atau debt collector yang kerap kali melakukan perampasan kendaraan secara paksa di jalan. Modus ini seringkali menyasar kendaraan yang masih dalam masa cicilan. Para pelaku tidak segan melakukan intimidasi dan kekerasan terhadap pemilik kendaraan.

Menyikapi maraknya modus ini, Polres Bogor telah menjalin kerja sama erat dengan Polresta Bogor Kota untuk melakukan penindakan bersama. Kolaborasi lintas wilayah hukum ini dinilai efektif mengingat pergerakan pelaku premanisme bisa melintasi batas administrasi kota dan kabupaten. Hasilnya, dalam beberapa waktu terakhir, aparat kepolisian di wilayah Bogor Raya telah berhasil mengamankan puluhan bahkan ratusan kendaraan bermotor yang dirampas oleh para pelaku premanisme berkedok mata elang, serta meringkus para tersangkanya.

Keberhasilan pengungkapan kasus-kasus premanisme ini mendapatkan apresiasi dari berbagai pihak, termasuk masyarakat yang menjadi korban. Respons cepat kepolisian dalam menindaklanjuti laporan warga memberikan rasa lega dan mengembalikan kepercayaan publik terhadap institusi Polri. Salah seorang korban perampasan kendaraan oleh mata elang di Bogor menyampaikan terima kasihnya kepada jajaran Polres Bogor atas penanganan cepat yang dilakukan hingga kendaraannya bisa kembali. Ia juga mengimbau masyarakat lain yang mengalami hal serupa untuk tidak takut melapor ke polisi.

Upaya pemberantasan premanisme di Kabupaten Bogor tidak berhenti pada penindakan pelaku di lapangan. AKBP Rio Wahyu Anggoro juga menekankan pentingnya langkah-langkah pencegahan (preemtif dan preventif) melalui kegiatan patroli rutin di lokasi-lokasi rawan, sambang warga untuk menyerap informasi dan keluhan, serta edukasi kepada masyarakat mengenai modus-modus premanisme dan cara menghadapinya.

Pembentukan satuan tugas khusus atau tim anti-premanisme di tingkat Polres hingga Polsek juga menjadi salah satu strategi untuk mempercepat respons dan penindakan terhadap laporan masyarakat. Dengan struktur yang lebih fokus, diharapkan penanganan kasus premanisme bisa lebih efektif dan efisien.

Kapolres Bogor berharap, dengan adanya tindakan tegas dan terukur terhadap para pelaku premanisme, serta partisipasi aktif masyarakat dalam memberikan informasi, Kabupaten Bogor akan semakin aman, tertib, dan kondusif. Rasa aman yang tercipta tidak hanya penting bagi kehidupan sehari-hari warga, tetapi juga fundamental untuk mendukung aktivitas ekonomi dan investasi di wilayah tersebut. Komitmen Polres Bogor di bawah kepemimpinan AKBP Rio Wahyu Anggoro ini menjadi angin segar bagi masyarakat yang mendambakan lingkungan yang bebas dari rasa takut dan intimidasi premanisme.